Yu Patmi, petani Kendeng yang meninggal pada 21 Maret lalu dalam aksi mencor kaki sebagai bentuk protes pendirian Pabrik Semen Kendeng. Paham benar relasi antara sumber daya alam dengan pemilik modal, ia tidak butuh buku-buku Ekononi-Politik yang dipelajari-dibahas-diperdebatkan para akademisi di Perguruan Tinggi oleh orang terdidik dan terpelajar.
Beliau tidak membutuhkan buku-buku Ekonomi-Politik , bukan karena segala macam teori itu tidak penting, malainkan karena tubuh dan kisah perjalanan kerumitan hidup mereka para petani yang semakin terdesak hingga ke petak-petak sawah di pedalaman adalah kitab Ekonomi Politik itu sendiri.
Tidak perlu sekolah tinggi bagi Yu Patmi untuk memahami dalil Ekonomi-Politik yang sangat penting ; sekali rakyat kehilangan faktor produksi (sawah, bagi para petani) maka pada saat itu posisi mereka sangat rentan diisap mesin produksi besar (Kapitalis).
Ayo kita negara Agraris dengan sumber penghidupan dari bertani bukan menjadi kuli.
****
Al Albana, Andalas 24 Maret 2017