[ULTRA]NASIONALISME ; Banyak yang tidak sadar bahwa nasionalisme sesungguhnya seperti koin yang mempunyai dua sisi. Sisi emansipatorisnya yang telah berhasil membawa bangsa ini mencapai pintu gerbang kemerdekaan, sedangkan sisi gelap nasionalisme jarang diakui. Sekarang sisi itu menyingkapkan dirinya secara telanjang ke hadapan kita. Ternyata nasionalisme yang kita puja itu mengandung dimensi rasis dalam dirinya.
Ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun sedang melanda dunia. Ada Trump di Amerika, Marine la pen di Prancis, Geert Wilder di Belanda dan Narendra Modi di India.
Rasisme yang bersemayam dalam kesadaran nasionalisme kita tidak melulu masalah ekonomi. Mesti ditegaskan sekali lagi bahwa rasisme bukan perseteruan antara kelas borjuis versus kelas proletar, meski cara menganalisis politik ekonomi seperti ini bisa membantu untuk beberapa hal. Rasisme lahir dari karakter primordial manusia yang lebih suka dengan kemurnian daripada percampuran.
Belakangan nasionalisme yang rasis disebarluaskan melalui sosial media secara masif dan membabibuta oleh kalangan terpelajar secara formal.
****
Al Albana, Padang 12 Mei 2017