Saya tidak tahu pasti mana yang lebih tepat ; (1) menarik film untuk kepentingan politik atau sebaliknya, (2) menggunakan sentimen politik untuk menggaet penonton sebanyak mungkin agar pundi-pundi rupiah mengalir deras ke rekening produser. Saya menahan diri untuk tidak menonton salah satu atau kedua film ini ; A Man Called Ahok dan Hanum & Rangga.
Sebenarnya ingin menonton film biopik Bohemian Rhapsody, bukan karena saya penggemar Queen seperti Ahmad Dhani. Saya tidak paham musik dan juga jarang mendengarkan musik. Saya hanya seorang yang suka ‘mengintip’ kehidupan orang-orang yang unik seperti Farrokh Bulsara alias Freddie Merkury Vokalis Queen ini.
Masih ingat sekitar 20 tahun silam, kakak dari teman kost-seorang penggila Queen. Ia sering berkunjung. Dan setiap datang ke kosan selalu memutar lagu-lagu Queen dengan volume yang tinggi. Saya pun selalu memindahkan funtion tape ke radio setiap kali suara Freddie menggema di kamar sempit itu.
Saya ingin menonton perjalanan Freddie Merkury dalam Bohemian Rhapsody. Kami selalu menonton bertiga (anak-isteri). Itulah kendalanya. Bagaimana saya bisa menjelaskan pembelajaran yang dapat diambil dari perjalanan hidup seorang Bohemian (orang yang hidup bebas) kepada anak berusia 8 tahun. Sulit.
Farrokh Bulsara-manusia Jenius di bidang musik lahir di Stone Town Zanzibar. Ayahnya seorang penganut Zoroaster yang berasal dari Gujarat-India yang bekerja untuk kolonial Inggris di Zanzibar. Freddie menghabiskan masa kecil hingga remaja di Mumbai-India dan Zanzibar. Sebelum keluarga mereka hijrah ke Inggris akibat revolusi yang pecah di Zanzibar. Mengusir semua etnis Arab dan India.
Freddie seorang pendiam dan pemalu tapi aktraktif dan liar di panggung. Seorang yang bengal namun penyayang kucing, bahkan setiap kali keluar kota untuk show ia selalu menelpon untuk menanyakan tentang kucingnya. Seorang yang ingin bebas dengan merubah namanya dari Farrokh Bulsara menjadi Freddie Merkury tapi ingin tetap menurut kepada keluarga. Setidaknya pergulatan dalam dirinya tercermin dalam lirik-lirik lagu Bohemian Rhapsody yang ditulisnya.
****
Apakah ini kehidupan nyata?
Apakah ini hanya fantasi?
No escape from reality.
Tak bisa melarikan diri dari kenyataan
Open your eyes,
Look up to the skies and see,
I’m just a poor boy, I need no sympathy,
Because I’m easy come, easy go,
Little high, little low,
Anyway the wind blows doesn’t really matter to me, to me.
Kemanapun angin bertiup tak terlalu penting bagiku, bagiku.
Mama, (aku) baru saja membunuh seorang pria,
Pulled my trigger, now he’s dead.
Mama, life had just begun,
But now I’ve gone and thrown it all away.
Tapi sekarang aku sudah pergi dan menyia-nyiakan itu.
Didn’t mean to make you cry,
If I’m not back again this time tomorrow,
Carry on, carry on as if nothing really matters.
Lanjutkan, lanjutkan (hidupmu) seolah-olah tak ada yang benar-benar penting.
Sent shivers down my spine,
Body’s aching all the time.
Goodbye, everybody, I’ve got to go,
Gotta leave you all behind and face the truth.
Harus meninggalkan kalian di belakang dan menghadapi kenyataan.
I don’t wanna die,
I sometimes wish I’d never been born at all.
Aku kadang-kadang berharap aku tidak pernah dilahirkan sama sekali.
I see a little silhouetto of a man,
Scaramouche, Scaramouche, maukah kau menari Fandango?
Guntur dan petir,
Sangat, sangat menakutkanku
(Galileo) Galileo,
Galileo Figaro
Magnificooo
Aku hanya seorang anak miskin, tak ada yang mencintaiku.
Dia hanya seorang anak miskin dari keluarga miskin,
Hindarkan hidupnya dari keburukan ini.
Easy come, easy go, will you let me go?
Bismillah! No, we will not let you go. (Let him go!)
Bismillah! We will not let you go. (Let him go!)
Bismillah! We will not let you go. (Let me go!)
Will not let you go. (Let me go!)
Never, never let you go
Never let me go, oh.
No, no, no, no, no, no, no.
Oh, mama mia, mama mia (Mama mia, let me go.)
Beelzebub has a devil put aside for me, for me, for me.
Beelzebub memiliki setan untuk menyingkirkanku….
So you think you can stone me and spit in my eye?
Jadi kau pikir kau bisa melempari aku batu dan meludahi mataku?
Oh, baby, can’t do this to me, baby,
Just gotta get out, just gotta get right outta here.
Hanya harus keluar, hanya harus mendapatkan keluar dari sini.
(Oh, yeah, oh yeah)
Nothing really matters,
Anyone can see,
Nothing really matters,
Nothing really matters to me.
Tidak ada yang benar-benar penting bagiku.
Anyway the wind blows
***
Al Albana, Andaleh, 06 Rabiul Awal 1440